Tingkatkan Transparansi dan Kredibilitas Bersama DMS PrimaDoc
Transparansi pengawasan masih terus menjadi permasalahan klasik yang harus dihadapi oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), banyaknya jumlah BPR yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia membuat sulitnya akses monitoring pada aktivitas BPR. Selain itu, dari 1.606 BPR, mayoritas masih menerapkan administrasi transaksi dan laporan secara manual. Aplikasi pengelolaan arsip berbasis digital seperti DMS PrimaDoc masih menjadi hal yang asing dalam manajemen BPR secara umum. Hal tersebut membuat akses dokumen BPR menjadi kurang transparan karena sulitnya pengawasan harian.
Kurang transparannya pelaporan transaksi BPR membuat sistem monitoring yang dilakukan oleh OJK tidak efektif. Hal ini salah satunya berpengaruh terhadap tingginya tindakan fraud oleh oknum internal BPR.
Transformasi Digital, Solusi Ciptakan Transparansi BPR
Keterbukaan informasi data transaksi kepada OJK sebagai pemegang fungsi pengawasan merupakan hal yang sangat penting. Transparansi data merupakan pondasi awal untuk menciptakan pengawasan yang efektif dalam mencegah berbagai potensi tindakan fraud yang merugikan BPR.
Sistem administrasi konvensional yang selama ini dilakukan membuat sulitnya akses pengawasan, baik oleh OJK ataupun pihak internal sekalipun. Catatan transaksi yang dibuat secara manual ataupun dokumen fisik yang disimpan di gudang penyimpanan arsip sangat mudah untuk dimanipulasi oleh oknum BPR menjalankan modus fraud. Selama oknum memiliki akses, berbagai tindakan penyelewengan dapat dilakukan tanpa diketahui oleh orang lain, sekalipun pengawasan dari OJK.
Berbagai kasus penyalahgunaan dokumen nasabah oleh oknum pegawai BPR, pengambilan dokumen tanpa sepengetahuan nasabah, maupun manipulasi data nasabah merupakan beberapa jenis kasus yang sering terjadi. Ironisnya, banyak kasus fraud yang justru baru disadari ketika kerugian yang diderita sudah sangat besar, dimana BPR akhirnya tidak dapat berbuat banyak selain harus terpaksa rela untuk dilikuidasi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, OJK menggagas untuk diterapkannya digitalisasi laporan transaksi BPR melalui aplikasi OJK-Box (OBox). Tujuannya tentu untuk menciptakan transparansi BPR, sehingga membuat pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan digitalisasi arsip, dokumen dapat diakses dengan cepat, murah, dan mudah oleh OJK. Terciptanya transparansi ini akan membuat fungsi pengawasan dapat berjalan dengan lebih efektif.
DMS PrimaDoc, Dukung Digitalisasi Arsip BPR
Digitalisasi arsip menjadi pintu awal untuk terciptanya keterbukaan informasi dan transparansi BPR pada OJK. Penyampaian data dan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini akan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi resiko tindakan fraud yang terjadi sedini mungkin.
Namun, digitalisasi arsip tidak dapat berjalan apabila BPR masih terus menerapkan administrasi yang konvensional. Pengawasan digital tentu tidak berjalan jika catatan transaksi tetap dibuat BPR secara manual. Untuk mendukung gerakan transformasi digital yang telah digagas OJK, BPR idealnya juga menerapkan penggunaan Document Management System (DMS).
DMS merupakan merupakan platform aplikasi yang memungkinkan BPR untuk mencatat, mengelola, menyimpan, dan melaporkan dokumen secara elektronik. Salah satu contohnya adalah DMS PrimaDoc. DMS PrimaDoc memungkinkan catatan transaksi atau arsip disimpan secara digital dalam satu titik server yang dapat diakses dengan cepat dan mudah.
Dengan DMS PrimaDoc, BPR akan lebih mudah saat menyampaikan laporan kepada OJK secara digital melalui OBox. Hal tersebut juga memudahkan pihak OJK untuk mengawasi segala transaksi yang terjadi setiap harinya. Terlaksanannya pengawasan yang intensif, membuat berbagai tindakan fraud dapat ditangani secara lebih cepat sebelum menimbulkan kerugian yang besar.
Dengan penerapan DMS PrimaDoc yang mampu meningkatkan transparansi di BPR, kepercayaan nasabah dan stakeholder terhadap BPR secara otomatis juga akan meningkat. Artinya, DMS PrimaDoc dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kredibilitas BPR dengan jaminan keamanan dana nasabah. DMS PrimaDoc pun dapat meningkatkan daya saing BPR dalam persaingan industri keuangan di era digital saat ini.
Apakah penerapan penyimpanan arsip digital membutuhkan proses yang rumit? Hal tersebut tidak sesulit yang dibayangkan. Pengelola BPR dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim marketing PrimaDoc tentang kebutuhan lembaganya. Selain memperoleh solusi, lembaga BPR juga dapat memanfaatkan layanan pendampingan dari pihak PrimaDoc dalam proses adaptasi. Dengan demikian, transformasi digital bersama DMS PrimaDoc tidak menimbulkan kerumitan yang perlu dikhawatirkan! (Septiani)