Dampak Ransomware terhadap Bisnis di Indonesia
Ransomware telah menjadi ancaman serius bagi bisnis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Serangan jenis ini dapat melumpuhkan operasi bisnis, menyebabkan kerugian finansial yang besar, dan merusak reputasi perusahaan. Dampak ransomware pun pernah dialami langsung oleh sebagian masyarakat indonesia saat Pusat Data Nasional Sementara mengalami gangguan pada Juni lalu.
Meski demikian, belum semua perusahaan memahami dampak ransomware bagi bisnis mereka, sehingga kontrol keamanan dokumen maupun upaya pencegahannya belum maksimal. Artikel PrimaDoc kali ini akan menjelaskan berbagai dampak ransomware yang perlu Anda waspadai.
1. Kehilangan Data
Dampak ransomware yang pertama adalah hilangnya dokumen bisnis yang sangat penting seperti arsip dinamis aktif. Hal ini terjadi karena virus tersebut menyerang file yang terdapat di dalam ruang penyimpanan komputer maupun server. Penyerangan pun berlangsung secara cepat, dan umumnya pemilik data tak sempat menyelamatkan seluruh data yang ada, maupun memilah file prioritas.
Kerugian dari dampak ransomware menyebabkan data pelanggan, keuangan, dan informasi sensitif lainnya hilang atau rusak secara permanen jika tidak ada cadangan data yang memadai.
2. Gangguan Operasional
Dampak ransomware yang berikutnya merupakan konsekuensi dari poin sebelumnya. Bila virus tersebut berhasil menyerang database perusahaan, tentunya seluruh proses bisnis berpotensi besar mengalami gangguan. Berkas maupun informasi bisnis penting tidak bisa Anda gunakan maupun distribusikan kepada pihak-pihak terkait. Proses autentifikasi data dan dokumen, hingga pengauditan keuangan seluruhnya dapat terhenti. Bahkan, operasional yang bersifat krusial seperti logistik, layanan pelanggan, dan produksi bisa lumpuh total, menyebabkan keterlambatan yang signifikan dan hilangnya kepercayaan dari klien maupun mitra bisnis.
3. Kerugian Finansial
Aktivitas bisnis yang terganggu akibat dampak ransomware tentunya membuat perusahaan mengalami kerugian finansial. Kerugian ini tak sebatas pada kesempatan dan waktu yang hilang dari berhentinya transaksi bisnis, melainkan juga kebutuhan biaya tambahan untuk memulihkan sistem yang terganggu, memberikan kompensasi pada pihak-pihak yang turut terdampak, dan lain sebagainya. Selain itu, perusahaan mungkin harus mengeluarkan dana besar untuk meningkatkan keamanan siber di masa depan serta menghadapi potensi denda atau tuntutan hukum akibat pelanggaran data yang terjadi.
4. Kerusakan Reputasi
Konsekuensi dari aktivitas bisnis yang mengalami kelumpuhan adalah jatuhnya reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan Anda pun dapat jatuh di mata publik. Infrastruktur keamanan yang tidak mampu mencegah dan mengendalikan serangan malware sangatlah berisiko dari sisi investasi. Profesionalitas perusahaan pun dapat menjadi tanda tanya besar bagi pelanggan yang mempercayakan data pribadinya pada perusahaan Anda. Pelanggan mungkin khawatir akan keamanan data mereka dan memilih untuk beralih ke pesaing.
5. Denda Hukum
Jika data pribadi pelanggan bocor akibat serangan ransomware, perusahaan dapat menghadapi denda hukum yang besar, terlebih jika perusahaan Anda adalah perusahaan multinasional. Sebab, denda hukum yang berlaku tak hanya hukum nasional, melainkan hukum internasional, maupun hukum dari negara yang bersangkutan.
Pertanggungjawabannya pun tidak mudah alih-alih kembali berfokus untuk memulihkan data dan bisnis perusahaan, sumber daya yang Anda miliki justru harus Anda alihkan untuk penyelesaian hukum.
Nah itulah lima dampak kerugian dari serangan ransomware yang perlu perusahaan antisipasi lewat langkah-langkah preventif nan strategis. Ingin mengetahui lebih banyak mengenai keamanan data digital dan kearsipan? Nantikan artikel-artikel terkini dengan berlangganan newsletter PrimaDoc. Temukan berita, tips, serta promo terbaik mengenai keamanan dan tata kelola dokumen perusahaan.