Pengalaman Berbelanja Praktis di Home Depot dengan Digitalisasi
Home Depot merupakan salah satu perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat yang menyediakan perkakas, berkebun, dan peralatan rumah tangga. Saat ini Home Depot telah memiliki lebih dari 2.200 cabang yang tersebar di Amerika, Kanada, dan Meksiko. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari misi perusahaan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi seluruh pelangganya.
Dalam upaya untuk memberikan customer experience yang menyenangkan, Home Depot melakukan transformasi digital pada bisnis mereka. Proyek ini diberi nama “One Home Depot”. One Home Depot memadukan pengalaman berbelanja di toko-toko mereka dengan teknologi berbasis digital dan internet. Pengembangan tersebut diterapkan pada semua lini bisnis Home Depot, mulai dari toko, pusat distribusi, hingga gudang penyimpanan yang terhubung dengan pusat data pelanggan.
Home Decor
Salah satu hasil transformasi digital yang dihasilkan Home Depot adalah aplikasi “Home Décor”. Aplikasi ini memberikan pengalaman bagi pelanggan untuk melakukan dekorasi pada rumah mereka secara virtual. Aplikasi ini mampu memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pelanggan untuk mencari inovasi serta menentukan perabotan yang mereka butuhkan, dan cocok dengan interior rumah mereka. Baik dari segi model, ukuran, dan motif. Tentu perabotan yang ada di dalam aplikasi dapat pelanggan beli di gerai-gerai Home Depot terdekat.
Buy Online, Pick Up In Store (BOPIS)
Sesuai namanya, BOPIS merupakan perpaduan pengalaman belanja online dan offline langsung di gerai-gerai Home Depot. Melalui aplikasi yang dirilis oleh Home Depot, pelanggan dapat mencari katalog produk dan memilih barang mana saja yang mereka sukai. Fitur ini juga memudahkan pengguna aplikasi Home Decor untuk membeli barang yang sudah mereka simulasikan langsung dari smartphone mereka, sehingga tidak perlu membuka aplikasi kembali ketika sampai di toko.
Pelanggan dapat mencari barang yang mereka butuhkan dengan berbagai fitur, baik suara, gambar, maupun rekomendasi barang yang berada dalam histori pencarian pelanggan. Melalui fitur tersebut, pelanggan juga dapat menemukan berbagai informasi produk mulai dari stok barang di gerai terdekat, spesifikasi, harga, hingga layanan antar ke rumah.
Selain layanan antar ke rumah, Home Depot juga menyediakan opsi bagi pelanggan untuk melihat barang yang sudah mereka pilih via aplikasi di gerai Home Depot secara langsung. Ketika pelanggan datang, aplikasi tersebut juga berfungsi sebagai penunjuk arah bagi pelanggan hingga sampai pada rak barang yang dicari. Dengan begitu, pelanggan tidak perlu mengelilingi toko terlebih dahulu dan dapat menghemat waktu belanja mereka.
Prestasi dari Transformasi
Transformasi tak akan benar-benar berarti jika tidak membawa perubahan berarti. Beruntungnya, Home Depot termasuk ke kategori perusahaan yang sukses dengan strategi digitalisasinya. Perusahaan retail tersebut mencatat rekor peningkatan omset sebesar 1,8% secara keseluruhan dari tahun 2018 ke 2019. Nilai pendapatannya mencapai 110,2 miliar dolar. CEO Home Depot bahkan menuturkan bahwa tahun 2019 adalah tahun penjualan tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Bukan hanya peningkatan penjualan, Home Depot juga berhasil menguasai pangsa pasar hingga 29% dari keseluruhan sektor ritel bahan bangunan dan taman. Bahkan, penjualannya pada tahun tersebut menempati posisi ke-5, sebagai pengecer e-commerce tertinggi menurut eMarketer. Ia menduduki tempat setelah Amazon, Walmart, eBay, dan Apple.
Transformasi sebagai Investasi
Seperti yang disampaikan oleh CEO Home Depot, Craig Menear, yang menjelaskan bahwa prestasi Home Depot di tahun 2019 bukan tujuan akhir, melainkan bagian dari target yang lebih besar. Transformasi yang diterapkan oleh Home Depot merupakan sebuah investasi bertahap yang mereka harapkan dapat memberikan semakin banyak keuntungan bagi perusahaan di periode berikutnya.
Digitalisasi bukan sebuah transformasi instan yang dapat diwujudkan dalam waktu semalam dan memberikan perbedaan signifikan keesokan harinya. Strategi transformasi justru akan lebih efektif dan minim resiko ketika dijalankan secara bertahap dan terus dievaluasi. Misalnya dengan menerapkan digitalisasi mulai dari internal perusahaan, seperti penggunaan penyimpanan dokumen berbasis digital PrimaDoc.
Perusahaan dapat mengamati bagaimana efek dari penerapan strategi penyimpanan dokumen digital terhadap kelancaran manajemen. Apakah kemudahan dalam menemukan dan mengelola dokumen kemudian berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? Ketika didapatkan data bahwa penyimpanan arsip digital telah berhasil memberikan manfaat yang signifikan, perusahaan dapat mulai mempertimbangkan untuk menerapkan strategi digitalisasi berikutnya.
Anda dapat memahami lebih banyak tentang fitur penyimpanan dokumen digital dengan mengunjungi bagian Services atau menghubungi tim marketing PrimaDoc! (Pradana)