Inilah Tantangan Menghadapi Audit ISO 9001:2015
Sertifikasi ISO 9001:2015 dapat memberikan banyak manfaat dan peluang bagi kemajuan perusahaan. Sebuah penelitian pada tahun 2012 yang menganalisis 82 studi tentang ISO menemukan bahwa sertifikasi ini memberikan manfaat yang nyata bagi perusahaan, yang mencakup aspek operasional, kepuasan pelanggan, dan keterlibatan karyawan. Namun, proses audit ISO 9001:2015 tidaklah mudah. Perusahaan harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
Audit sertifikasi ISO melibatkan penilaian menyeluruh terhadap sistem manajemen mutu perusahaan. Untuk bisa mendapatkan sertifikasi ini, perusahaan harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Memahami tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam proses audit dapat membantu perusahaan dalam melakukan persiapan dan membuat perencanaan yang matang. Lalu, apa saja tantangan itu?
Kurangnya Pemahaman Tentang ISO
Tantangan pertama yang sering dihadapi dalam menghadapi audit ISO adalah kurangnya pemahaman tentang standar ISO itu sendiri. ISO 9001:2015 merupakan proses audit standar manajemen mutu yang sangat kompleks dengan berbagai poin kontrol yang harus dipahami secara mendalam. Kurangnya pemahaman yang cukup tentang aspek-aspek detail dari ISO 9001:2015 menyebabkan perusahaan dapat kesulitan dalam menyesuaikan prosedur dan operasi mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kurangnya pemahaman tentang audit ISO juga dapat mengakibatkan interpretasi yang salah terhadap persyaratan standar, menyebabkan kesalahan dalam penyusunan dokumentasi atau prosedur yang dapat menjadi titik lemah saat audit dilakukan. Bahkan dengan upaya maksimal, tanpa pemahaman yang mendalam, implementasi standar ini dapat menjadi rumit.
Kurangnya Sumber Daya Internal
Keterbatasan waktu dan kurangnya kompetensi karyawan bisa menjadi hambatan signifikan dalam menciptakan dan menjalankan sistem keamanan informasi yang efektif. Ketika perusahaan dihadapkan dengan keterbatasan sumber daya internal, seperti karyawan yang tidak memiliki keahlian atau waktu yang terbatas untuk fokus pada keamanan informasi, ini dapat menimbulkan celah dan risiko keamanan yang tidak terduga. Padahal, manajemen keamanan informasi yang efektif menjadi salah satu standar ISO yang harus dipenuhi.
Kekurangan sumber daya ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam mengidentifikasi ancaman dan menjalankan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Selain itu, keterbatasan waktu juga bisa menghambat implementasi kebijakan keamanan informasi yang komprehensif. Ini dapat menjadi evaluasi yang dicatat selama proses audit ISO.
Dukungan Pemangku Kepentingan
Tantangan selanjutnya yang harus disadari sebelum melaksanakan audit ISO adalah perlunya dukungan yang kuat dari pemangku kepentingan. Audit dan sertifikasi ISO merupakan proses yang panjang dan menghabiskan banyak waktu. Tak hanya itu, proses ini juga memerlukan investasi finansial yang tidak sedikit. Keterlibatan dan dukungan penuh dari pemangku kepentingan seperti manajemen tingkat atas, departemen terkait, dan bahkan pihak eksternal seperti kontraktor atau mitra bisnis sangat diperlukan.
Untuk dapat menyesuaikan proses bisnis internal dengan standar ISO, perusahan sering kali harus melakukan perubahan besar dalam struktur dan operasional bisnis perusahaan. Tanpa dukungan yang kuat, implementasi standar ISO bisa menghadapi hambatan signifikan, seperti perlawanan terhadap perubahan, kurangnya alokasi sumber daya, atau bahkan ketidaktepatan dalam memahami urgensi dan manfaat jangka panjang dari sertifikasi ISO.
Kurangnya Perencanaan
Kegagalan perusahaan dalam mendapatkan sertifikasi ISO seringkali justru disebabkan oleh kurangnya perencanaan yang jelas dan persiapan yang tidak memadai. Implementasi standar ISO memerlukan upaya yang terencana secara baik dan persiapan yang matang agar dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Banyak perusahaan terjebak dalam kesalahan ini karena mereka mungkin terburu-buru dalam proses implementasi dan pelaksanaan audit ISO, tanpa terlebih dahulu memahami secara menyeluruh apa yang dibutuhkan untuk mencapai kepatuhan terhadap standar.
Perencanaan yang tidak terstruktur dalam menyambut audit ISO dapat menyebabkan kebingungan dalam menyesuaikan prosedur dan operasi perusahaan dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, persiapan yang kurang matang juga sering kali mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan untuk mengevaluasi seberapa baik mereka telah memenuhi persyaratan ISO sebelum audit sebenarnya. Dengan demikian, kegagalan dapat terjadi pada saat audit karena tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
PrimaDoc memahami kompleksitas persiapan audit ISO dan mengakui pentingnya dukungan pemangku kepentingan. Dengan layanan manajemen arsip kami, kami tidak hanya membantu merapikan dokumen aktif dan inaktif, tetapi juga menjalankan retensi arsip dengan bantuan arsiparis berkompeten dan bersertifikat ANRI. Ini tidak hanya mempermudah penyesuaian dengan standar ISO tetapi juga memastikan dokumen perusahaan Anda lebih efisien, meminimalkan risiko kebingungan selama audit, dan mengoptimalkan kesuksesan implementasi standar ISO di perusahaan Anda.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang layanan manajemen arsip PrimaDoc? Hubungi tim marketing PrimaDoc untuk berdiskusi lebih lanjut! (Krisan Putih)