Dukungan Pemerintah Untuk Wujudkan Digitalisasi Bisnis Properti
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bahwa menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025 merupakan prioritas bagi pemerintah. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi yang begitu pesat dan mempengaruhi pergerakan industri di Indonesia. Digitalisasi bisnis properti merupakan salah satu yang terus didorong pemerintah agar dapat tetap kompetitif menghadapi era industri 4.0.
Digitalisasi bisnis properti memiliki nilai yang sangat penting dalam membangkitkan kembali perekonomian Indonesia yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, karena sektor properti merupakan salah satu sektor yang sangat krusial. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Pertanahan Rakyat (PUPR), sektor properti memiliki dampak berkesinambungan terhadap 174 sektor lain serta 350 industri berskala kecil. Artinya, dengan bangkitnya sektor properti, akan berdampak pada bergeraknya berbagai sektor dan industri lainnya.
Prospek Digitalisasi Sektor Properti
Dilansir dari kompas.com, berdasarkan data yang dipublikasi Bank Indonesia memperlihatkan bahwa sektor properti berkontribusi pada 3,02% atau senilai Rp324,3 triliun bagi perekonomian Indonesia pada tahun 2020. Potensi tersebut terus mengalami peningkatan dengan mulai tumbuhnya kembali pasar properti. Dilansir dari cnbcindonesia.com, penjualan properti yang dikutip dari data pasar Properti Lamud Indonesia mengalami peningkatan sebesar 36,8 persen sepanjang semester I tahun 2021 dibandingkan tahun lalu.
Tumbuhnya pasar properti harus direspon dengan tepat oleh pelaku industri properti, salah satunya dengan melakukan digitalisasi bisnis properti. Dilansir dari kompas.com, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 sudah mencapai 202,6 juta jiwa. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya minat pencarian produk properti secara daring. Situs cnbcindonesia.com pun memaparkan bahwa generasi milenial dan generasi Z menjadi segmen pasar properti dengan jumlah yang paling banyak, yaitu 36,7%.
Generasi milenial dan Z merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang bersama dengan teknologi. Mereka menjadikan internet sebagai sumber utama dalam mencari informasi dan produk yang akan mereka beli, termasuk properti. Oleh sebab itu, digitalisasi bisnis properti memiliki prospek yang sangat besar dalam menjaring lebih banyak pasar potensial tersebut. Digitalisasi bisnis properti bukan lagi menjadi pilihan, namun menjadi tantangan yang harus dihadapi agar dapat terus bertahan dan bersaing pada era industri 4.0. Bahkan pemerintah menjadikan transformasi digital sebagai salah satu dari “10 Jurus Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.
Keuntungan Digitalisasi Bisnis Properti
Digitalisasi bisnis properti tidak hanya membuka peluang untuk menjaring lebih banyak pasar potensial, namun juga meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja administrasi. Berbeda dengan pengelolaan data dan dokumen secara konvensional, digitalisasi arsip menawarkan berbagai kemudahan dan kecepatan pengelolaan arsip. Berikut berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dari digitalisasi bisnis properti:
1. Dokumen tidak mudah hilang atau dicuri
Digitalisasi arsip memudahkan proses penyimpanan dan akses dokumen. Sistem penyimpanan terpusat memungkinkan dokumen dapat diakses secara online, dari manapun dan kapanpun. Mudahnya akses dokumen di lakukan bukan berarti bahwa dokumen dapat dengan mudah hilang atau dicuri. Perkembangan teknologi penyimpanan digital juga diimbangi dengan berkembangnya berbagai teknologi keamanan dokumen, seperti password, enkripsi, dan sebagainya. Arsip-arsip penting akan lebih terlindungi dan tidak mudah hilang karena tersimpan di dalam sistem cloud yang diproteksi secara ketat.
2. Hemat kertas dan ruang
Digitalisasi bisnis properti berarti bahwa dokumen-dokumen perusahaan disimpan dalam bentuk digital. Hal ini akan mengurangi sebagian besar penggunaan kertas yang secara otomatis juga akan mengurangi biaya untuk pengadaannya. Selain itu, dengan penyimpanan arsip digital, perusahaan tidak perlu menyediakan ruang khusus penyimpanan atau gudang arsip yang luas.
3. Arsip lebih mudah ditemukan kembali
Mencari satu dokumen di tumpukan kertas yang tebal cukup melelahkan dan membuang banyak waktu. Hal ini tidak akan terjadi jika Anda memutuskan untuk menerapkan sistem digitalisasi arsip. Anda dapat menemukan dokumen yang dicari hanya dengan beberapa kali klik saja melalui fitur pencarian yang tersedia. Pekerjaan para staf administrasi dapat diselesaikan dengan jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Perusahaan Anda dapat memperoleh berbagai manfaat di atas saat menerapkan sistem digitalisasi arsip PrimaDoc. Dukungan fitur-fiturnya akan memudahkan staf Anda untuk menyimpan, menemukan, mengolah dan mengirim dokumen. Kapanpun dokumen diperlukan, dapat diakses menggunakan jaringan internet. Sangat mendukung mobilitas dan era pasca pandemi dengan format kerja jarak jauh (work from home).
Ingin segera menerapkan penyimpanan arsip digital? Hubungi tim marketing PrimaDoc untuk mendiskusikannya lebih lanjut! (Septiani)