Digitalisasi Arsip: Kombinasi Terbaik untuk Sistem BIM
Mungkin istilah Building Information Modelling (BIM) terdengar asing, karena merupakan teknologi yang masih tergolong baru di Indonesia. Sistem BIM mulai banyak disarankan karena dianggap dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi. Selain itu, melalui pemanfaatan BIM diharapkan akan meminimalisir tumpukan sampah material yang dapat merugikan manajemen proyek konstruksi.
Dalam setiap proyek konstruksi bangunan, cukup banyak dijumpai kasus manipulasi material konstruksi. Entah dengan mengurangi spesifikasi material, mengurangi jumlah material, hingga mark-up harga. Berbagai tindakan manipulasi ini berdampak pada pembengkakan biaya konstruksi. Tidak hanya itu, pengurangan spesifikasi maupun jumlah material tertentu juga dapat berdampak pada kualitas konstruksi bangunan yang jelek.
Ketika dioptimalkan, pemanfaatan BIM juga dapat diarahkan untuk mencegah manipulasi material konstruksi. Bagaimana sistem BIM dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut?
Tentang Sistem BIM
BIM merupakan suatu platform aplikasi yang memuat semua data dan informasi pada suatu proyek, dan menampilkannya dalam model 3D. Sistem BIM merupakan pemodelan di bidang arsitektur, teknik dan konstruksi yang menggabungkan model virtual sebuah proyek konstruksi lengkap beserta dengan informasi teknisnya. Dengan kata lain, BIM merupakan bentuk digitalisasi dari rancangan proyek secara keseluruhan.
Visualisasi model bangunan dari sistem BIM, khususnya pada bagian perencanaan logistik konstruksi, mencakup berbagai konsep rancangan bangunan yang meliputi dimensi, spesifikasi, penjadwalan, pergerakan, serta keperluan pembiayaan. Berbagai informasi tersebut dapat diakses dengan mudah dalam satu platform aplikasi akan memudahkan proses komputasi dan verifikasi terhadap pelaksanaan di lapangan.
Contoh peranan sistem BIM dalam mencegah terjadinya manipulasi material dalam suatu proyek adalah kemudahan dalam memantau pengeluaran biaya konstruksi. Sistem BIM akan memudahkan perencanaan bangunan yang akan dibangun dan memunculkan kalkulasi biaya yang akan dikeluarkan. Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada setiap komponen dalam kegiatan proyek konstruksi dapat menjadi dasar untuk mengontrol pengeluaran nyata ketika di lapangan.
Dengan demikian, pengawas akan lebih mudah menemukan titik permasalahan atau sumber penyebab pembengkakan biaya yang terjadi. Kemudahan dalam mengakses informasi tentang detail material yang seharusnya digunakan juga akan memudahkan proses verifikasi penggunaan material di lapangan.
Penerapan Sistem BIM di Indonesia
Dalam studi yang dilakukan oleh lembaga McKinsey yang kami kutip dari mckinsey.com, menyatakan bahwa 75% dari perusahaan yang telah menggunakan sistem BIM dalam setiap proyek konstruksi mereka memberikan respon yang positif. BIM dipandang menjadi salah satu bentuk investasi perusahaan, mampu menciptakan siklus proyek yang pendek melalui efisiensi kerja, serta penghematan dokumen-dokumen kerja fisik yang tidak diperlukan lagi jika menggunakan sistem BIM.
Berbagai negara maju seperti Jepang, Inggris, Amerika, dan berbagai negara eropa lainnya sudah mulai mengadopsi penggunaan teknologi BIM. Sayangnya, penggunaan BIM di Indonesia masih tergolong baru. Di tengah digitalisasi industri yang saat ini sedang terjadi, digitalisasi di sektor konstruksi justru relatif lambat. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di Asia. Bahkan, pemerintah telah merencanakan pembangunan infrastruktur dengan budget tidak kurang dari US$ 450 miliar hingga 2022 ini.
Dukung Penerapan BIM dengan Digitalisasi Arsip
Melihat besarnya prospek pasar konstruksi Indonesia menjadikan BIM menjadi salah satu strategi perusahaan konstruksi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk dapat mengadopsi sistem BIM, idealnya perusahaan terlebih dulu menerapkan digitalisasi arsip. Alasannya, karena BIM merupakan bentuk digitalisasi dari catatan proyek yang selama ini ditulis secara manual pada lembaran kertas dan dokumen fisik lain, sehingga lebih efektif jika disimpan dan dapat diakses secara digital.
Digitalisasi arsip akan memudahkan akses dokumen termasuk data BIM antar stakeholder, sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi selama pengerjaan proyek. Dengan demikian, manajer pelaksana proyek di lapangan dapat lebih mudah menjalankan pengawasan dan pengendalian, untuk memastikan bahwa setiap material yang digunakan sesuai dengan perencanaan.
Apakah digitalisasi arsip telah tersedia di Indonesia? tentu saja. Perusahaan konstruksi dapat memanfaatkan sistem penyimpanan digital PrimaDoc untuk mendukung kebutuhan penyimpanan BIM dan arsip proyek lainnya. Selain memudahkan akses, digitalisasi arsip PrimaDoc juga didukung dengan fitur keamanan canggih berbasis enkripsi yang dapat memberikan perlindungan berlapis untuk dokumen-dokumen strategis perusahaan.
Segera hubungi tim marketing PrimaDoc dan bersiaplah merencanakan salah satu investasi terbaik untuk perusahaan Anda! (Septiani)