5 Sistem Keamanan yang Disarankan untuk Digitalisasi Arsip BPR
Kehidupan yang berdampingan dengan perkembangan teknologi mengakibatkan perubahan perilaku pasar terhadap layanan lembaga keuangan. Teknologi yang menawarkan kepraktisan dan kecepatan membuat masyarakat semakin menuntut layanan keuangan untuk dapat bekerja secara lebih efisien dan cepat. Untuk dapat memenuhi segala ekspektasi tersebut, digitalisasi arsip BPR menjadi salah satu alternatif yang paling menjanjikan.
Dalam prosesnya, digitalisasi arsip BPR membawa konsekuensi tantangan yang harus dihadapi. Terlebih jika mengingat bahwa berbagai arsip BPR bersifat sensitif dan dapat menyebabkan financial lost. Keamanan data menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses digitalisasi arsip BPR. Hal ini ditujukan guna melindungi berbagai data aset BPR maupun nasabah.
Itulah sebabnya, kami mengulas secara khusus 5 sistem keamanan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan digitalisasi arsip BPR berikut!
Firewall
Firewall merupakan tembok yang akan melindungi sistem/data internal pada server dari berbagai ancaman akses dari luar. Dengan firewall, ancaman hijacking atau pencurian data oleh pihak luar dapat diminimalisir. Itulah sebabnya, dalam proses digitalisasi arsip BPR, memastikan bahwa platform yang digunakan memiliki fitur firewall sangat penting. Tanpa adanya dinding keamanan ini, berbagai data penting BPR dapat dengan mudah diretas oleh pihak luar.
Penerapan firewall dalam digitalisasi arsip BPR akan membantu pengelola mengontrol akses data. Hal ini sangat penting mengingat beberapa data sensitif BPR hanya boleh diakses oleh pihak tertentu. Tidak hanya itu, firewall juga menjadi sistem keamanan yang akan memperingatkan pihak internal BPR ketika akan mengakses halaman website atau membuka file yang mengandung malware atau virus. Misalnya tautan email mencurigakan yang dikirimkan kepada karyawan BPR untuk tujuan hijacking.
Monitoring Akses
Dalam operasional sistem digitalisasi arsip BPR, aspek pengawasan juga merupakan hal yang sangat penting guna mencegah hal-hal yang bersifat merugikan. Memonitor akses membantu pemantauan aktivitas akses internet mulai dari mengumpulkan data, menganalisis data, hingga mendeteksi jika ada akses data yang bersifat mencurigakan maupun masalah pada jaringan.
Dengan asumsi bahwa setiap harinya terjadi arus akses data yang besar, maka kehadiran fitur monitoring akses yang handal menjadi hal yang sangat berguna. Fitur ini akan memudahkan pengawasan jaringan baik pada jaringan, getaway, server, maupun user.
Antivirus
Selain memberikan kemudahan, perkembangan teknologi internet juga melahirkan kejahatan jenis baru dengan memanfaatkan teknologi (kejahatan siber). Sepanjang semester I tahun 2021, kejahatan siber bertanggung jawab terhadap kerugian perbankan sebesar Rp246,4 miliar. Tidak hanya melalui website maupun aplikasi, pelaku kejahatan siber juga mengirimkan email yang mengandung virus. Dengan satu klik saja, virus dapat menyebar ke seluruh komputer/jaringan data dan merusak data-data penting yang tersimpan di dalamnya.
Untuk menghindari serangan virus pada digitalisasi arsip BPR, diperlukan instalasi sistem antivirus yang handal. Antivirus akan mendeteksi apabila terdapat virus/malware yang bersifat mengancam. Untuk menjaga keamanan tetap terjaga, sistem antivirus juga harus di update secara berkala guna mendeteksi virus-virus jenis baru yang selalu dibuat oleh pelaku.
Sandi Baru
Salah satu sistem keamanan digital yang paling familiar adalah username dan password. Namun, password yang tradisional tidak selalu menjamin keamanan transaksi online. Kata sandi harus secara rutin dirubah guna menghindari adanya kebocoran sandi ke pihak lain. Menerapkan fitur yang dapat memberikan perubahan sandi baru secara rutin, akan mempersulit akses dari oknum yang tidak berkepentingan.
Enkripsi
Ketika memutuskan untuk menerapkan digitalisasi arsip BPR, manajemen juga harus siap untuk menjaga keamanan data BPR. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah enkripsi data. Enkripsi merupakan pembatasan akses data yang juga diterapkan oleh salah satu aplikasi messenger paling populer di dunia, Whatsapp. Sistem enkripsi secara otomatis akan mengacak data ketika diakses secara ilegal, sehingga membuat data tidak dapat dibaca atau dimanfaatkan lebih lanjut.
BPR dapat memperoleh dukungan enkripsi dari sistem digitalisasi arsip PrimaDoc. Sistem ini dapat diterapkan untuk melindungi arsip-arsip strategis BPR agar tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berkepentingan. Selain itu, BPR juga dapat memanfaatkan dukungan fitur keamanan lainnya seperti manajemen akses yang memungkinkan arsip untuk hanya dimanfaatkan oleh pihak internal yang berwenang.
Silakan hubungi tim marketing PrimaDoc untuk berkonsultasi lebih lanjut tentang kebutuhan digitalisasi arsip BPR Anda! (Septiani)