3 Teknologi Serupa Tapi Tak Sama dengan OCR

Dalam hal teknologi pengkonversi teks, istilah OCR  mungkin sudah tidak asing di dunia kearsipan. Selain praktis dan memudahkan pekerjaan arsiparis, OCR juga memiliki akurasi yang baik, sehingga mampu mengurangi kesalahan penginputan teks. Walaupun demikian, rupanya OCR bukanlah satu-satunya teknologi yang mampu membantu arsiparis dalam mencapai tujuan tersebut, terdapat juga istilah seperti OWR, OMR, dan ICR yang ketiganya mampu mengubah tulisan pada gambar atau dokumen hasil pemindaian menjadi teks yang terbaca oleh komputer. 

Lalu, apa perbedaan dan persamaan ketiga jenis teknologi pengkonversi teks tersebut dengan OCR? Cari tahu selengkapnya pada artikel PrimaDoc kali ini. 

Apa itu OCR

OCR (Optical Character Recognition) adalah solusi bisnis yang dapat secara otomatis mengubah tulisan cetak  maupun tulisan pada gambar menjadi teks yang dapat pengguna olah pada komputer. Pengolahan teks yang telah melewati proses konversi OCR meliputi editing, pemrosesan data, dan pencarian menggunakan mesin pencari komputer. 

OWR (Optical Word Recognition):

OWR memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengonversi teks dalam bentuk kata-kata atau frasa-frasa menjadi teks digital. Teknologi OWR sering diadaptasi dalam aplikasi seperti pengenalan kata dalam konteks tertentu, seperti pengenalan nama tempat atau nama orang dalam dokumen.

Hal yang yang membedakan OWR dengan OCR adalah kemampuannya yang fokus pada pengenalan kata-kata atau frasa-frasa daripada karakter individu, sehingga lebih efektif dalam konteks yang memerlukan pengenalan konteks teks.

OMR (Optical Mark Recognition):

OMR umumnya digunakan untuk mengenali tanda tangan, pilihan jawaban, dan informasi lainnya yang diberikan dalam bentuk tanda di atas kertas. Teknologi ini banyak terdapat pada perangkat lunak yang berfungsi untuk memproses lembar jawaban komputer, survei, dan pengumpulan data lainnya yang memerlukan pengenalan tanda-tanda tertentu.

Perbedaan utama OMR dari OCR adalah, OMR lebih fokus pada pengenalan tanda-tanda khusus daripada karakter atau teks biasa, sehingga lebih efektif dalam konteks yang memerlukan pengenalan pemarkahtertentu.

ICR (Intelligent Character Recognition):

Fungsi utama ICR adalah untuk mengenali dan mengonversi teks dalam bentuk tulisan tangan menjadi teks digital. Oleh karena kemampuannya mendeteksi tulisan tangan, teknologi ICR banyak terdapat  pada aplikasi seperti pengenalan tanda tangan, pengisian formulir, dan pengelolaan dokumen yang memerlukan pengenalan tulisan tangan.

Hal yang menjadi pembeda antara ICR dengan OCR adalah keunggulannya dalam mendeteksi tulisan tangan secara akurat. hal ini berbeda dengan OCR yang hanya kuat dalam mendeteksi teks cetak. Oleh sebab itu, ICR lebih efektif untuk membantu mendigitalisasi tulisan tangan yang otentik dan unik, seperti catatan sejarah yang masih umum dibuat dengan tulisan tangan. 

Pentingnya Mengadopsi Teknologi Pengkonversi yang Tepat 

Setelah menyimak penjelasan dan perbedaan antara OCR dengan teknologi serupa lain, Anda tentu kini menyadari bahwa seluruhnya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Oleh karenanya, penting untuk mengidentifikasi kebutuhan kearsipan perusahaan dan menyesuaikannya dengan perangkat yang tepat. Jangan sampai Anda salah memilih dan alih-alih meningkatkan efektivitas pelayanan kearsipan, justru menjadi masalah baru yang mengganggu efisiensi.

Nah, agar terhindar dari kesalahan pemilihan, perlu adanya dukungan maupun arahan yang tepat dari pihak ahli kearsipan profesional. Dalam hal ini, PrimaDoc dapat menjadi mitra yang tepat dalam pemilihan solusi Anda. Selain menyediakan berbagai layanan kearsipan konvensional, PrimaDoc juga menyediakan layanan kearsipan digital, termasuk OCR. Jadi, jangan ragu untuk mengkonsultasikan kebutuhan kearsipan perusahaan kepada tim kami. Hubungi PrimaDoc segera!

Similar Posts