Rahasia Meningkatkan Minat Milenial Pada Koperasi
Generasi milenial yang semakin mendominasi persentase dari penduduk dunia dalam beberapa dekade terakhir, menjadi tantangan tersendiri termasuk lembaga koperasi. Minat milenial pada koperasi yang masih cenderung rendah dan bahkan menganggapnya kuno, tentu menjadi hambatan besar saat hendak menarget mereka. Generasi X dan baby boomer sudah semakin menua dan tidak dapat terus diandalkan untuk menjaga eksistensi koperasi pada era digital.
Para pengurus yang ingin tetap mempertahankan lembaga koperasi harus berhadapan dengan tantangan dari generasi milenial. Dengan berbagai karakter mereka yang unik dan berbeda dari generasi sebelumnya, para pengurus harus mulai menyusun strategi untuk meningkatkan minat milenial pada koperasi. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang beberapa cara untuk meningkatkan minat generasi milenial!
Prosedur yang Praktis
Milenial telah dihadapkan oleh berbagai kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi sejak kecil. Mereka lebih dekat dan terikat dengan berbagai teknologi tersebut dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Tidak jarang ditemui bahkan anak kecil lebih lincah menggunakan smartphone dibandingkan dengan orang dewasa (generasi X), karena lebih terbiasa mengoperasikannya.
Fenomena tersebut menjadi kunci pertama untuk meningkatkan minat milenial pada koperasi. Proses pendekatan perlu dilakukan sesuai dengan apa yang mereka sukai, yaitu teknologi digital yang praktis. Mereka telah terbiasa mendapatkan beragam solusi secara instan dan cepat melalui teknologi. Koperasi juga harus mampu membuat prosedur yang praktis untuk dapat membuat para generasi milenial menyukainya.
Hal ini dapat diwujudkan melalui teknologi digital. Salah satunya misalkan pada prosedur pendaftaran, koperasi dapat memanfaatkan website. Milenial akan lebih suka jika mereka dapat melakukan pendaftaran dan mengupload berkas yang diperlukan melalui website, dibandingkan harus repot mendatangi kantor lembaga.
Mudah Diakses
Kunci berikutnya untuk meningkatkan minat milenial pada koperasi adalah membuat sistem yang mudah diakses. Kehidupan mereka yang begitu terikat dengan teknologi digital, membentuk karakter yang terbiasa dengan mobilitas. Mereka cenderung lebih menyukai hal-hal yang fleksibel dan bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.
Dengan membuat sistem yang lebih mudah diakses, koperasi akan meningkatkan minat milenial pada koperasi. Misalnya, lembaga menyediakan sistem pembayaran iuran pinjaman melalui dompet digital seperti Gopay, OVO, Dana dan sejenisnya. Kemudahan akses dan fleksibilitas untuk melakukan pembayaran kapan saja dan dimana saja, menjadi sebuah nilai tambah tersendiri dalam pandangan mereka.
Bahkan teknologi digital juga telah memungkinkan komunikasi jarak jauh secara massal seperti meeting online. Berbagai agenda seperti rapat anggota rutin atau bahkan rapat tahunan dapat dilakukan tanpa terbatas jarak. Kemudahan untuk mengakses agenda khusus untuk anggota juga akan semakin meningkatkan minat milenial pada koperasi.
Sistem yang Transparan
Dunia digital yang membuat segalanya lebih transparan dan mudah untuk diketahui, pun menjadi salah satu poin penting dalam upaya meningkatkan minat milenial para koperasi. Pengelolaan lembaga perlu dibuat menjadi transparan untuk meningkatkan kepercayaan mereka. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui dukungan teknologi digital.
Salah satu teknologi digital yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan sistem yang transparan adalah digitalisasi arsip. Setiap dokumen yang telah diubah atau dibuat ke dalam versi digital, disimpan di dalam satu sistem terpusat. Dokumen dikelompokkan dan dilindungi dengan sistem keamanan khusus. Anggota dan pengurus koperasi dapat mengakses dokumen yang mereka perlukan melalui platform yang tersedia.
Dengan asumsi dokumen yang lebih mudah diakses, anggota maupun pengurus koperasi dapat mengetahui perkembangan lembaga. Mereka dapat mengetahui adanya penambahan anggota baru melalui arsip pendaftaran, mengetahui hasil penjualan produk dari laporan yang tersimpan, hingga mengakses transaksi pembayaran dari anggota yang memiliki pinjaman.
Tentu saja, lembaga tetap dapat mengatur hak akses terhadap dokumen menurut kewenangan masing-masing pengurus atau anggota. Proses tersebut pun dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dokumen yang tersimpan pada gudang arsip konvensional. Hak akses dapat diatur dengan password yang unik untuk setiap anggota dan pengurus.
Sistem digitalisasi arsip seperti PrimaDoc dapat menjadi solusi yang efektif untuk manajemen koperasi. Platform menyediakan berbagai fitur pendukung yang membuat proses pengelolaan dokumen lebih praktis. Pengelolaan terhadap arsip aktif, inaktif hingga arsip retensi juga menjadi lebih mudah dan transparan. Dengan demikian, lembaga dapat meningkatkan minat milenial pada koperasi.
Segera hubungi tim marketing PrimaDoc dan mulai digitalisasi koperasi sekarang juga! (Pradana)