3 Tips Tingkatkan Laporan BPR ke OJK

3 Tips Tingkatkan Efisiensi Laporan BPR ke OJK

Laporan transaksi merupakan hal yang sangat penting bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Laporan transaksi menjadi salah satu media pengawasan yang digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendeteksi ada tidaknya anomali yang mengarah pada tindakan fraud. Itulah sebabnya, efisiensi laporan BPR ke OJK merupakan hal yang sangat penting guna mencegah tindakan fraud tumbuh subur di BPR.

Meskipun fungsi pengawasan diserahkan kepada OJK, namun internal BPR tetap memiliki tanggung jawab untuk menerapkan sistem pengawasan internal dan pelaporan yang efisien. Hal tersebut bertujuan agar pelaporan dokumen dapat berjalan secara lancar dan memudahkan OJK untuk melakukan pengawasan. Itulah sebabnya, BPR perlu menerapkan strategi efisiensi laporan BPR guna memudahkan pengawasan transaksi yang lebih ketat dan intensif.

Setidaknya, terdapat 3 cara yang dapat diterapkan oleh pihak BPR untuk dapat meningkatkan efisiensi laporan BPR ke OJK, yaitu menerapkan digitalisasi arsip, memanfaatkan OJK Box dan fitur pendukung lainnya.

Menerapkan Digitalisasi Arsip

OJK mengakui bahwa pengawasan BPR jauh lebih sulit daripada lembaga keuangan lainnya. Terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan sulitnya pengawasan tersebut, yaitu jumlah dan metode pelaporannya. Setidaknya, saat ini terdapat 1.506 BPR yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, baik yang terletak di kota besar maupun kota kecil. Besarnya jumlah BPR yang berbanding terbalik dengan Bank Umum yang hanya sebanyak 107 unit di seluruh Indonesia, membuat pengawasan pada BPR jauh lebih sulit untuk dilakukan secara day-to-day (pengawasan harian), terutama pada BPR yang berada di daerah-daerah.

Kesulitan tersebut bertambah saat sistem pelaporan yang diterapkan BPR tidak praktis. Kurangnya pemanfaatan teknologi digital membuat sistem pelaporan masih banyak dilakukan secara konvensional. Hal tersebut menyulitkan OJK pusat untuk menjangkau BPR yang ada di daerah.

Untuk meningkatkan efisiensi laporan BPR, perlu diterapkan sistem digitalisasi arsip. Melalui digitalisasi arsip, BPR dapat lebih mudah mengirimkan laporan yang pada akhirnya memudahkan OJK untuk melakukan pengawasan terhadap BPR di setiap daerah.

Memanfaatkan OJK Box (OBox)

Kurang meleknya BPR dengan perkembangan teknologi diakui OJK sebagai faktor yang menghambat pengawasan dilakukan secara intensif. Hal tersebut juga menjadi sebab tumbuh suburnya fraud di lingkungan BPR yang mengakibatkan banyak BPR terpaksa dilikuidasi.

Untuk menerapkan pengawasan yang intensif, diperlukan peningkatan efisiensi laporan BPR. Hal tersebut menuntut pengadaan infrastruktur.sistem informasi pendukung yang mampu mengidentifikasi risiko pada laporan lembaga keuangan. Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi laporan BPR, OJK meluncurkan platform laporan digital bagi lembaga keuangan. Aplikasi tersebut dinamakan OJK Box atau disingkat sebagai OBox.

OBox menjadi platform pelaporan digital yang dapat memfasilitasi pelaporan data transaksi BPR setiap harinya. Hal ini akan meningkatkan efisiensi laporan BPR di seluruh daerah ke OJK, bahkan ke OJK pusat sekalipun. Dengan demikian, OJK dan BPR dapat berkolaborasi dalam meningkatkan sensitifitas terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi kedepannya.

Mengoptimalkan Fitur Pendukung

 Berbagai fitur pendukung dalam sistem pengelolaan arsip digital dapat meningkatkan efisiensi laporan BPR ke OJK. Misalnya pengelolaan dokumen aktif dan dokumen inaktif yang disediakan oleh PrimaDoc. Adanya fitur yang mempermudah pengelolaan dokumen ini dapat membuat pekerjaan administrasi dan pengawasan berjalan dengan lebih efisien. Pengelolaan dokumen yang dilakukan secara buruk akan menyulitkan penelusuran transaksi yang mencurigakan.

Selain pengelolaan dokumen, pengaturan penyimpanan dan pemusnahan dokumen juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan guna meningkatkan efisiensi laporan BPR. Sistem penyimpanan dokumen konvensional lebih menyulitkan pencarian dokumen saat dibutuhkan/diminta oleh OJK. Begitupun dengan manajemen pemusnahan/retensi arsip, akan menghabiskan waktu yang lama jika dokumen dibiarkan menumpuk di gudang tanpa pengelolaan yang baik.

Mengingat bahwa setiap arsip di BPR bersifat sensitif, menggunakan fitur pendukung yang dapat menjamin keamanan dokumen juga menjadi hal yang sangat penting. Fitur pendukung yang dapat meningkatkan keamanan dokumen, seperti fitur enkripsi PrimaDoc dapat menjamin data nasabah agar tidak mudah bocor dan dimanipulasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

BPR dapat memanfaatkan dukungan fitur-fitur dalam sistem penyimpanan digital PrimaDoc untuk mewujudkan sistem pengelolaan arsip yang lebih baik. Dokumen yang tersimpan dalam bentuk digital juga lebih mudah untuk dikirim sehingga meningkatkan efisiensi laporan BPR ke OJK melalui OBox. Dengan demikian, angka fraud dapat ditekan agar tidak menyebabkan lebih banyak lagi kerugian bagi BPR. 

Segera hubungi tim marketing PrimaDoc dan diskusikan lebih banyak tentang kebutuhan lembaga BPR Anda! (Septiani)

Similar Posts