Siapkah Karyawan Anda Menghadapi Transformasi Ekonomi Digital?

Pemerintah telah menetapkan transformasi ekonomi digital sebagai salah satu prioritas pemulihan ekonomi dan pembangunan jangka panjang di Indonesia. Transformasi digital terbukti telah mampu meningkatkan pasar layanan online dunia hingga hampir 50% sejak awal pandemi. Hal ini membuat total pendapatan pada akhir tahun 2021 mencapai USD 466 juta. Hal ini juga membuat pasar digital ASEAN menjadi yang terbesar ke-3 di Asia dan ke-5 di dunia.

Tren transformasi ekonomi digital juga terjadi dalam perekonomian Indonesia. Dilansir dari ekon.go.id, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan dua kali lipat menjadi USD 146 miliar pada tahun 2025. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Besarnya potensi transformasi ekonomi digital harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Digitalisasi bisnis menjadi salah satu prioritas yang harus dilakukan untuk mendapatkan peluang tersebut, misalnya dengan beralih ke sistem arsip digital.

Kesiapan SDM Indonesia Menghadapi Transformasi Ekonomi Digital

Karena transformasi ekonomi digital menjadi prioritas bagi pemerintah dalam tahun-tahun mendatang, sudah selayaknya setiap pelaku bisnis mulai bersiap untuk mengimplementasikan strategi digitalisasi pada bisnisnya. Keterlambatan sebuah bisnis dalam merespon tren perubahan ke arah digital ini dapat berdampak pada ketidakmampuan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor bisnis yang telah terlebih dulu melakukan digitalisasi.

Meskipun demikian, implementasi digitalisasi bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Beralih ke sistem digital akan membawa perubahan besar dari bagaimana karyawan bekerja, alur dan prosedur administrasi perusahaan, hingga teknologi yang digunakan. Kemampuan SDM untuk bekerja dengan teknologi, misalnya seperti aplikasi pengelolaan arsip digital menjadi syarat yang wajib dimiliki oleh perusahaan.

Sayangnya, mayoritas SDM di Indonesia masih belum siap menghadapi transformasi ekonomi digital. Hal ini membuat tidak sedikit SDM yang menjadi khawatir dengan kehadiran sistem digital. Mereka merasa tertekan dengan tuntutan adaptasi teknologi yang harus dihadapi. Dilansir dari cnbcindonesia.com, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah mengatakan bahwa SDM Indonesia masih belum mampu mengimplementasikan transformasi digital. Rata-rata dari mereka hanya mengetahui dalam tataran teori saja. Tidak mengherankan, ketika dihadapkan dengan penerapan, mereka cenderung belum siap.

Prioritas Dalam Menyambut Transformasi Ekonomi Digital

Digitalisasi merupakan salah satu prioritas yang perlu dilakukan dalam menyambut transformasi ekonomi digital di Indonesia. Sayangnya, kualitas mayoritas karyawan yang belum mampu bekerja dengan teknologi digital dapat menjadi kendala implementasi digitalisasi.   Masalah ketidaksiapan SDM tidak dapat diremehkan. Meskipun digitalisasi akan mengotomatisasi banyak proses, keterlibatan manusia akan tetap ada. Ketika mereka tidak siap, maka strategi digital yang telah Anda persiapkan jauh-jauh hari pun menjadi sia-sia. Oleh sebab itu, perusahaan perlu mencari solusi untuk dapat membantu karyawannya dapat beradaptasi dengan sistem digital yang diterapkan dalam mendukung pekerjaan mereka.

Pengadaan pelatihan merupakan salah satu solusi yang efektif dalam membantu karyawan belajar dan beradaptasi dengan sistem digital. Melalui pelatihan, karyawan akan dibimbing dan dibiasakan untuk bekerja dengan sistem digital. Hal ini akan membantu karyawan untuk dapat menyesuaikan diri dengan digitalisasi yang diterapkan.

Namun mengadakan pelatihan akan membutuhkan banyak sumber daya, baik dari segi waktu maupun SDM. Tidak sedikit perusahaan yang merasa tidak tersedia cukup waktu maupun biaya untuk menjalankan pelatihan bagi para SDM. Terlebih bagi perusahaan dengan beban kerja yang besar namun terbatas secara SDM. Ketika dipaksakan maka aktivitas bisnis perusahaan yang akan mandek. Oleh sebab itu, menghitung kapasitas dalam mengadakan pelatihan ini menjadi salah satu poin penting yang harus dilakukan dalam perencanaan digitalisasi dalam menghadapi transformasi ekonomi digital yang segera terjadi.

Salah satunya, ketika perusahaan merencanakan untuk menerapkan sistem pengelolaan arsip digital, penting untuk memastikan perusahaan mampu mengadakan pelatihan bagi para karyawan. Solusi lainnya yang lebih praktis, perusahaan dapat memanfaatkan layanan pelatihan yang disediakan oleh vendor, misalnya seperti layanan pelatihan kearsipan PrimaDoc. Dengan demikian, proses adaptasi penggunaan aplikasi oleh karyawan dapat berjalan lebih cepat dan tidak mengganggu aktivitas bisnis perusahaan. Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan PrimaDoc? Hubungi tim marketing PrimaDoc untuk informasi selengkapnya! (Septiani)

Similar Posts