Transformasi Digital Carrefour pada Seluruh Bisnisnya dan Kolaborasi dengan Google

Pada saat kebanyakan industri retail masih menjalankan sistem tokonya secara tradisional, Carrefour memilih untuk mulai melakukan transformasi digital pada pengalaman belanja para pelanggan. Tidak tanggung-tanggung, Carrefour menggandeng salah satu perusahaan raksasa teknologi, Google. Kolaborasi Carrefour dan Google menciptakan inovasi berbasis digital untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih praktis praktis dan menyenangkan bagi seluruh pelanggan mereka. Seperti apa inovasi dari kolaborasi mereka? Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya!

Transformasi Digital Gerai Carrefour

Jauh sebelum kolaborasi Carrefour dan Google, perusahaan retail tersebut terlebih dulu melakukan transformasi digital pada bisnis mereka dengan memindahkan sistem informasi dan produk menjadi berbasis cloud. Berbagai data mulai dari katalog produk, stok barang di berbagai cabang gerai, alur distribusi, penetapan harga, hingga administrasi dimigrasikan menjadi berbasis cloud. Tercatat, proses migrasi ini sudah dijalankan sejak tahun 2018, dan direncanakan akan sepenuhnya berbasis cloud pada tahun 2026 nanti. Proses migrasi data menjadi berbasis cloud tersebut memungkinkan Carrefour untuk memberikan sebuah konsep bisnis retail yang mudah, cepat, dan nyaman. 

Salah satu fitur unik yang disematkan Carrefour dalam aplikasi belanja online mereka adalah fitur pengenal suara. Pelanggan dapat mencari produk yang mereka cari melalui pengenal suara. Aplikasi secara otomatis akan mengeluarkan hasil pencarian produk yang relevan. Pelanggan juga dapat dengan mudah memasukan barang yang mereka inginkan kedalam keranjang dengan fitur pengenal suara.

Kolaborasi Carrefour dan Google tersebut juga memberikan fleksibilitas pengambilan barang bagi pelanggan. Mereka dapat mengambil barang di gerai Carrefour terdekat atau menggunakan jasa pengiriman. Pelanggan tidak perlu lagi berkeliling mencari produk yang dibutuhkan dan menguras tenaga serta waktu. Barang-barang yang dibeli sudah dikemas rapi dan siap dibawa pulang ketika pelanggan sampai di gerai. Kolaborasi Carrefour dan Google tersebut memberikan pengalaman belanja yang baru dan lebih praktis bagi pelanggan.

Demi menciptakan pengalaman belanja yang mengesankan, Carrefour juga menyediakan pelayan virtual yang akan membantu setiap pelanggan saat berbelanja. Selain itu, mereka juga dapat melaporkan kendala yang dialami melalui fitur live chat. Melalui fitur ini, pelanggan juga dapat memberikan penilaian dan saran perbaikan bagi Carrefour. Bagi Carrefour, strategi tersebut dapat mereka manfaatkan untuk terus berkembang dengan membaca preferensi dan pendapat setiap pelanggan. Benar-benar langkah transformasi digital yang tidak main-main.

Digitalisasi Inventaris Gudang Carrefour

Digitalisasi bisnis tidak hanya diterapkan pada sistem front-end, Carrefour juga melakukan transformasi digital sistem back-end mereka. Kolaborasi Carrefour dan Google mengembangkan sistem yang mampu menganalisa stok barang di gudang. Data tersebut kemudian disimpan dalam cloud, dikelola dan dianalisis oleh aplikasi yang dilengkapi dengan teknologi berbasis artificial intelligence (AI). Hal tersebut memungkinkan sistem dapat  memberikan rekomendasi stok barang bagi manajer toko. Alat menginformasikan stok barang yang perlu ditambah dengan melihat jumlah stok di gudang dengan tren transaksi di gerai.

Sistem tersebut terbukti mampu memberikan dampak yang signifikan bagi Carrefour. Dalam dua bulan sejak dilakukan migrasi data ke cloud, tercatat terjadi penurunan persediaan barang yang tak diperlukan hingga 12%. Setelah kolaborasi Carrefour dan Google, tercatat  kenaikan penjualan hingga 30% dari periode sebelumnya. Carrefour dapat menjadi contoh nyata bahwa transformasi digital pada industri retail mampu memberikan kinerja yang lebih efisien dan efektif.

Analisis Kolaborasi Carrefour dan Google

Strategi yang dipilih oleh Carrefour untuk membangun sistem digital pada ranah internal terlebih dulu, sebenarnya bukan termasuk langkah yang umum diterapkan. Kebanyakan perusahaan retail mengawali transformasi digital dengan menerapkannya pada aspek eksternal yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Mereka membangun toko online, pemasaran lewat media sosial, hingga mengembangkan aplikasi khusus. 

Meskipun demikian, dapat kita amati bahwa strategi yang dipilih oleh Carrefour untuk mendahulukan transformasi digital dalam ranah internal justru sangat efektif. Pengembangan sistem digital perusahaan mereka berikutnya pun menjadi lebih mudah. Data-data penting seperti stok produk, katalog terbaru, hingga data administrasi dapat diakses lebih mudah dan diintegrasikan dengan pengembangan sistem yang terbaru. 

Keberhasilan kolaborasi Carrefour dan Google sangat masuk akal, karena sistem digital selalu bergantung dengan sistem penyimpanan digital. Setiap data yang diakses melalui toko online, aplikasi ataupun platform lainnya, pasti bekerja dengan dukungan banyak data perusahaan. Ketika perusahaan telah didukung dengan sistem digitalisasi arsip atau dokumen seperti PrimaDoc, langkah digitalisasi selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih mudah. Khususnya jika dokumen-dokumen yang diperlukan telah beralih dan tersimpan dalam bentuk digital. 

Document Management System (DMS) PrimaDoc dapat menjadi pendukung bagi strategi transformasi digital perusahaan Anda dengan penyimpanan yang lebih aman dan praktis. Dokumen dapat dilindungi oleh fitur enkripsi yang menyulitkan pihak tidak berkepentingan untuk mengakses dan membacanya. Pegawai perusahaan juga akan dimudahkan dalam mengelola berbagai dokumen seperti katalog produk, stok gudang hingga dokumen administrasi. 

Ingin mengetahui lebih banyak tentang penyimpanan dokumen berbasis digital PrimaDoc? Silakan menghubungi tim marketing PrimaDoc. (Pradana)

Similar Posts